Friday, December 7, 2012

Selaksa Rindu

Bahagia itu bernama rindu


Senyum itu bernama rindu


Tawa itu bernama rindu
Peluk itu bernama rindu



Dan doa yang mengangkasa raya ini adalah sedalam-dalamnya rindu



Thursday, December 6, 2012

Lelah

Saya tahu saya lelah, tapi saya tidak boleh kalah. Saya lelah dihampiri lara, dikuntiti kecewa, dan didustai rasa. Tapi di satu sisi saya bersyukur pada Tuhan Yang Maha Syakur. Lelah adalah pertanda saya masih dicintai, perlambang bahwa saya hidup. Berbulan-bulan saya tidak menumpahkan morfem ini. Ada yang mengganjal dan ada yang tertinggal. Saya ingin menuntaskannya. Saya ingin mengkhatamkannya dengan baik. Tumpaham morfem ini melewatkan kepingan memori dari otak saya, tapi sungguh saya masih menyimpan kepingan itu dalam otak dan relung hati saya. Kelelahan saya memang menumpuk, tapi kebahagiaan saya tak sekalipun lapuk.

Thursday, August 2, 2012

Kecewa



Saya memendam kecewa kepada kamu, bertubi-tubi kecewa, bertumpuk-tumpuk, menggunung-gunung, meledak-ledak. Pecah sudah pendaman kecewa saya. Saya lelah dikecewakan oleh kamu. Saya ingin sekali saja tidak lagi kamu kecewakan. Tapi apa kamu tahu?

Saya juga menggunung tangis, tapi kali ini maaf, gunungan tangis saya longsor sudah. Kamu berhasil membobolnya. Saya lelah dibuat menangis oleh kamu. Saya ingin sekali saja tidak lagi kamu buat menangis. Tapi apa kamu bisa?

Apa kamu tahu saya kecewa?
Apa kamu tahu saya menangis?
Apa kamu tahu saya selelah ini menahan kecewa dan tangis?
Sayangnya tidak.

Tuesday, July 10, 2012

Pulang

Sebab berbilang tahun saya meniduri kota orang mungkin, pulang adalah sesuatu yang istimewa bagi saya.
Sebab berbolak-balik kalender berganti bulan saya masih saja di tanah orang mungkin, ritual pulang adalah sesuatu yang mendebar dada saya.
Sebab bertumpuk minggu menapaki jejalanan bukan ke arah rumah saya mungkin, pulang adalah kerinduan yang tak terperi untuk menapaki aspal menuju rumah mungil saya.
Sebab beratus hari menyambut pagi tanpa orang rumah mungkin, pulang adalah sebuah sambutan dengan binar-binar ceria di senyum saya.
Sebab bertumpuk waktu tanpa masakan ibunda saya mungkin, pulang adalah degup debar dada menyaksikan menuanya ibunda saya.
Pulang adalah keniscayaan.



sebelum pulang selepas tutup buku semester empat

Monday, July 9, 2012

Saleum...

Saya sedang belajar, belajar mengabadikan elegi kisah saya dalam tumpahan morfem ini. Karena, saya tahu saya tidak abadi, maka saya ingin mengabadikan ketidakabadian saya dalam tumpahan morfem ini.
Saleum =D