Sunday, September 10, 2017

Jodoh

Perkara jodoh seperti halnya menanyakan makna "Alif Lam Mim" pada ayat pertama surat al-Baqarah. Hanya Allah yang tahu. Semisterius dan serahasia itu. Di usia seperempat abad ini, di saat teman-teman sebaya sudah menemukan jodohnya menggenapkan separuh agamanya, saya masih belum tahu siapa jodoh saya. Saya tidak punya keberanian untuk menerka-nerka siapa jodoh saya, apalagi menyimpan ekspektasi terkait hal ini. Belajar dari pengalaman handai taulan dan kawan, jodoh tidak diketahui rumus menemukannya. Mutlak ia pilihan Yang Kuasa. 

Hari ini saya belajar lagi, dari pengalaman seorang kawan. Kisah kasih kawan saya tidak mudah. Bertahun-tahun saling sayang, saling berjuang, nyatanya tidak berakhir di pelaminan. Selama ini saya menjadikan mereka panutan bahwa sayang artinya harus saling berjuang, berjuang artinya saling menguatkan. Saya kerap berdoa semoga diberi kekuatan seperti mereka untuk saling sabar memperjuangkan satu sama lain. Bahkan, saya pernah menangis diam-diam sepanjang perjalanan dari Azbakeya hingga Nasr City menyaksikan betapa syahdunya kisah mereka. Lalu hari ini saya tahu bahwa mereka tidak berjodoh. Saya sedih luar biasa. Jangan tanya keadaan kawan saya. Dia runtuh. Sekali lagi, saya belajar bahwa jodoh tidak diketahui rumus menemukannya. Mutlak ia pilihan Yang Kuasa.


No comments:

Post a Comment