Thursday, October 27, 2016

Satu Purnama di Negeri Seribu Menara

Tulisan ini diketik tepat sebulan semenjak kedatangan saya di negeri seribu menara, Mesir. Setelah melewatkan dua tahun tanpa mengabadikan apapun di blog ini, rasanya rugi sekali jika saya tidak membagikan apapun yang saya alami di Mesir. Berada di bumi kinanah ini adalah keinginan saya sejak lama, sejak saya masih usia belasan. Saya ingat betul saya pernah bercita-cita untuk diberi kesempatan belajar di bumi para nabi selepas saya sekolah. Saya bahkan sudah berniat menyiapkan hafalan sekian juz untuk bekal berangkat, tapi niat saja ternyata tidak cukup. Cita-cita belajar di Mesir menguap begitu saja, hilang entah ke mana. Sepuluh tahun setelahnya, Allah membuka jalan saya untuk pergi ke Mesir, tentu saja tanpa syarat hafalan sekian juz, tanpa tes, dan tentu saja tanpa biaya. Saya tahu Allah adalah perencana terbaik, skenario-Nya selalu lebih indah dari sutradara mana pun. 

Hari ini tepat satu purnama saya berada di Mesir. Saya mulai terbiasa dengan bisingnya Kairo, mulai menikmati pergi ke mana saja berjalan kaki lalu berkali-kali ganti angkutan umum. Kairo memang tidak senyaman Jogja, tapi tidak lantas membuat saya kecewa. So, let's enjoy this amazing journey!


Thursday, October 30, 2014

Alles Gute zum Geburtstag Zia!



Selamat bulan Oktober kesayanganku Oktavira!
Memang sudah lewat tanggal 21, tapi tak apa selama Oktober belum berakhir ya sayang.
Apapun itu, semoga kamu sehat di sana.
Baik-baik di negeri orang ya, nikmati waktu-waktu terbaikmu di belahan Eropa sana.
Saya tidak bisa memberi apa-apa. 
Saya hanya bisa berdoa kamu diberi kekuatan lebih untuk terus mengejar mimpi kamu, dilindungi dari segala bahaya, serta dicurahkan rahmat-Nya yang tak terhenti. 
Selamat bulan Oktober kesayanganku Oktavira!
Alles Gute zum Geburtstag Zia!

Love
Zainurrakhmah


Monday, April 14, 2014

Fall in Love

"Fall in love with someone who wants you, who waits for you. who understands you even in the madness; someone who helps you, and guides you, someone who is your support, your hope. Fall in love with someone who talks with you after a fight. Fall in love with someone who misses you and wants to be with you. Do not fall in love only with a body or with a face; or with the idea of being in love"
Yes, I agree. Do not fall in love with someone who hurts you and yaaa do not fall in love with someone who betrays his God, do not!

Tuesday, December 31, 2013

Selamat Tahun Baru


Kawan, sudah tahun baru lagi
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk?
Memandang diri sendiri?
Bercermin firman Tuhan sebelum kita dihisab-Nya?
Kawan, siapakah kita ini sebenarnya?
Musliminkah?
Mukminin?
Muttaqin?
Khalifah Allah?
Umat Muhammad-kah kita?
Khaira ummatin kah kita?
Atau kita sama saja dengan makhluk lain?
Atau bahkan lebih rendah lagi?
Hanya budak-budak perut dan kelamin.

Iman kita kepada Allah dan yang ghaib
rasanya lebih tipis dari uang kertas ribuan
Lebih pipih dari kain rok perempuan.
Betapapun tersiksa, kita khusyuk di depan massa
dan tiba-tiba buas dan binal justru di saat sendiri bersama-Nya.
Syahadat kita rasanya seperti perut bedug,
atau pernyataan setia pegawai rendahan, kosong tak berdaya.
Shalat kita rasanya lebih buruk dari senam ibu-ibu
Lebih cepat daripada menghirup kopi panas
Dan lebih ramai daripada lamunan seribu anak muda.
Doa kita sesudahnya justru lebih serius kita
Memohon hidup enak di dunia dan bahagia di surga.
Puasa kita rasanya sekedar mengubah jadwal makan minum dan saat istirahat
Tanpa menggeser acara buat syahwat.
Ketika datang lapar atau haus; kitapun menggut-manggut,
“Oh beginikah rasanya.”
Dan kita sudah merasa memikirkan saudara-saudara kita yang melarat.
Zakat kita jauh lebih berat terasa dibanding tukang becak
melepas penghasilannya untuk kupon undian yang sia-sia..
Kalaupun terkeluarkan harapan pun tanpa ukuran,
upaya-upaya Tuhan menggantinya berlipat ganda.
Haji kita tak ubahnya tamasya menghibur diri,
mencari pengalaman spiritual dan material.
Membuang uang kecil dan dosa besar,
lalu pulang membawa label suci asli made in Saudi. Haji.

Kawan, lalu bagaimana, bilamana dan berapa lama kita bersama-Nya?
Atau kita justru sibuk menjalankan tugas mengatur bumi seisinya
Mensiasati dunia sebagai khalifah-Nya.

Kawan, tak terasa kita semakin pintar
Mungkin kedudukan kita sebagai khalifah mempercepat proses kematangan kita,
paling tidak kita semakin pintar berdalih.
Kita perkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan
Kita berkelahi demi menegakkan kebenaran
Melacur dan menipu demi keselamatan
Memamerkan kekayaan demi mensyukuri kenikmatan
Memukul dan mencaci demi pendidikan
Berbuat semuanya demi kemerdekaan
Tidak berbuat apa-apa demi ketentraman
Membiarkan kemungkaran demi kedamaian
Pendek kata, demi semua yang baik,
halallah semua sampai pun yang paling tidak baik

Lalu bagaimana para cendikiawan dan seniman?
Para mubaligh dan kiai penyambung lidah nabi?
Jangan ganggu mereka.
Para cendekiawan sedang memikirkan segalanya
Para seniman sedang merenungkan apa saja
Para mubaligh sedang sibuk berteriak ke mana-mana
Para kiai sedang sibuk berfatwa dan berdoa
Para pemimpin sedang mengatur semuanya
Biarkan mereka di atas sana
Menikmati dan meratapi nasib dan persoalan mereka sendiri.

Kawan, selamat tahun baru
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk dan memandang diri sendiri?

-K.H. Bisri Musthofa-


31 Desember 2013
Arumdalu 04


Monday, December 30, 2013

Ta...


Ta, aku kah itu yang tepat satu shaf di belakangmu?

Suka-Suka, Menilik Ulang Gubuk Maya As(y)-Syahwat

Bukan saya banget, boleh dibilang begitu. Biasanya saya hanya menyunting tulisan reporter-reporter saya di Bul, memperbaiki EYD, dan menyusun ulang logika bahasa. Pun, untuk tugas kuliah saya tidak pernah me-review secara utuh karya pujangga-pujangga ternama dari daratan Timur Tengah sana, tidak pernah sama sekali. Paling jauh hanya membedahnya dengan tinjauan kritik feminis, sosiologi, dan psikologi. Itu pun dengan sudut pandang  yang masih sempit. Kali ini, saya sudah tidak melakoninya lagi. Alasannya sederhana, waktu mempersilakan saya untuk purna tugas, tidak lagi menjadi editor dan menguliti karya orang. Saya kabur dari zona nyaman dan memulainya dari sini, me-review blog Gubuk Maya As(y)-Syahwat milik Dhona Adyatma dan teman se-gank-nya.

Seperti saya selo sekali ya, buang menit dan jam untuk me-review blog antah berantah milik keroyokan? Iya, saya memang selo dan jomblo. Baiklah segera saya mulai. Hal pertama yang menjadi perhatian saya adalah judul blog ini. Bukan karena namanya as(y)-syahwat. Saya tak mengapa dengan nama dianggap berkonotasi negatif bagi sebagian orang . Sebagai mahasiswa Sastra Arab dengan nilai A pada mata kuliah Fonologi, kaidah transliterasi Arab-Indonesia sudah terpatri rapi di otak saya. Menurut kaidah, nama as-syahwat menyalahi aturan transliterasi Arab-Indonesia. As(y)-syahwat jika diarabkan maka dimulai dengan al- yang diikuti syin dan dibaca asy-, bukan al- diikuti sin lalu kemudian syin dan dibaca as-sy. Demikian tinjauan saya dari sudut pandang fonologi.

Terlepas dari ke-saklek-kan fonologi, saya mengapresiasi blog ini. Saya melihat ada diskusi nan hidup dari morfem, klausa, dan wacana yang ditumpahkan penulis-yang-entah-siapa. Dari blog ini saya melihat realita sehari-hari, tentang diri sendiri yang kadang remeh dan temeh, teman, sosial, politik, agama, dan tentu saja persoalan-klasik-dari-masa-ke-masa, sebut saja cinta. Penulis memaparkan hal dengan tidak menggurui, begitu kesan saya. Bagian paling favorit saya adalah seri Lek Gon. Cerita Lek Gon disajikan dengan bernas, memperlihatkan sudut pandang yang tidak biasa. Meskipun EYD tidak berlaku utuh dalam blog ini, tapi esensi yang ingin disampaikan tidak lantas hilang. Persoalan agama yang diangkat juga cerdas. Penulis(-penulis)nya mampu mengolah kata membalas nyinyir-an kelompok-kelompok islam di luar sana yang katanya benar segala-galanya. Mungkin saya sedikit objektif karena sepertinya saya seideologi dengan penulis. Entahlah...

Apapun itu, membaca karya orang memang membahagiakan, apalagi menuliskannya.
You are what you read and you are what you write
Salam membaca dan menulis :)
-Arumdalu 04-

Sunday, September 8, 2013

GK-08

Saya ingin kembali menjumputi kenangan bersama kalian, gekanollapan...
Dimulai dari sini...



Barangkali semacam perjodohan. Saya tidak mengenal kalian sebelumnya, tapi mau tak mau saya harus berjodoh dengan kalian selama dua bulan. Tapi siapa sangka, saya sungguh menikmati perjodohan. Kalian juga begitu bukan? :)