Showing posts with label rasa. Show all posts
Showing posts with label rasa. Show all posts

Sunday, May 26, 2013

Dekat

Ada banyak yang belum tertumpah hingga akhirnya menggumpal menjadi amarah, kesah, dan lelah. Saya melewati fase di mana akhirnya saya merasa jauh, jauh dari Yang Maha Dekat. Sayangnya, untuk kembali pada-Nya yang layak menjadi tempat berpulang tidak semudah yang dikatakan dan dibayangkan. Saya sadar saya benar-benar telah jauh. Maka, izinkanlah saya dekat, mendekat, dan kembali dekat. Saya tidak tahu lagi harus mendekati siapa jika hanya Engkau lah yang sebenar-benarnya dekat. Sekali lagi, izinkanlah saya dekat kembali, saya mohon...

Thursday, February 28, 2013

Prakata


Siang ini ada bahagia muncul di beranda saya. Ada binar-binar surga di sela keruwetan otak saya. Izinkan saya melempar tanya. Hal apa yang membahagiakanmu selain hidupmu dipenuhi cinta? Tak ada. Maka, marilah turut serta berbahagia bersama saya dan adik saya semasa sekolah =D

Saya memang terlalu sibuk mengejar ci[n]ta hingga hati saya tak jua berpaut pada siapapun. Sedih? Iya, sering malah terkadang. Saya juga ingin seperti yang lain, bertemu sosok yang membuat degup dada saya berkali-kali lipat lebih banyak. Tapi, saya sadar bahwa hati tidak perlu dipaksa. Nun jauh di lauh al-mahfudz sana, sebelah hati saya telah tertawan. Saya hanya perlu memantaskan diri, dan tentu juga hati. Adakah yang lebih sakral daripada perasaan? Maka, marilah menjaga hati sebaik-baiknya, memuliakan perasaan yang kelak kau sebut cinta.

Siapapun yang sedang dipenuhi cinta, bersyukurlah. Ia menggenapkan bahagiamu yang ganjil. Ia menutup dukamu yang sendu. Maka, nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang kamu dustakan?


Arumdalu 04, 
dengan otak yang kembali menjumputi morfem untuk bahan skripsi

Thursday, February 21, 2013

Kepada Hati

Apa kabar? Saya harap kamu baik-baik saja dan akan terus baik. Kamu masih ingat lukamu setahun yang lalu sayang? Masih tentunya. Saya yakin kamu masih mengingatnya. Dengar baik-baik sayang... Kamu memang akan terus mengingat dan menyimpan memori pedih itu, tapi kamu hanya perlu memaafkan dan merelakan lukamu hilang. Kamu tahu kan pasti ada bahagia yang datang setelah luka yang kamu dapatkan? Karena Tuhan selalu menyembuhkan sayang... Ia selalu menyembuhkan setiap lukamu untuk kemudian membahagiakanmu. Saya akan terus berdoa agar kamu tidak sakit lagi, dan tentu saja kamu tidak balik menyakiti. Terkadang kamu memang harus sakit dulu untuk bangkit. Siapapun yang pernah toreh pedih itu, maafkan dan doakan dia dalam setiap pintamu. Sungguh, malaikat pun akan turut mengamini pintamu. Jadi, tanpa perlu saya tanya bagaimana kabarmu saya sudah tahu jawabnya kan? <3


ditujukan kepada hati saya sendiri
Yogyakarta, 2013

Ken[angan]

"Karena sampai kapanpun akan selalu ada kenangan yang tertinggal dari yang pernah kau kasihi. Selalu.."




Menyemai Harapan

Boleh jadi, ini semester terberat yang akan saya lalui. Sampai di titik ini saya memutuskan mempercepat waktu studi saya. Itu berarti saya harus berjuang mati-matian untuk bisa mencapai target wisuda November tahun ini. Ini semester pembuktian, semester penuh harapan. Baru juga mulai sudah terasa demikian berat. Tapi tak apa. Bukankah semakin tinggi pohon maka angin yang bertiup juga akan semakin kencang? Demikian juga semakin tinggi semester di mana kamu berada semakin berat hari-hari yang akan kamu lalui. Saya memang seorang yang bisa dikatakan study oriented. Beberapa kali IP saya nyaris mencapai sempurna, 4,00. Dan semester lalu adalah semester terburuk yang pernah saya alami. IP saya turun drastis. Saya terima. Sangat terima malah. Saya berdamai dengan portal akademik untuk kesemua itu. Saya tidak akan menyalahkan hal-hal di luar diri saya. Sungguh kalaupun prestasi saya menurun itu karena saya sendiri. Siapapun boleh mencela saya karena pilihan untuk study oriented. Bagi saya prestasi akademik adalah suatu keharusan. Apalagi mengenakan selempang cum laude di saat wisuda nanti. Itu mutlak bagi saya. 

Setiap orang memiliki pilihan sendiri dalam hidupnya. Termasuk saya. Saya memilih untuk berorientasi pada studi saya di semester ini. Dengan sepenuh hati saya niatkan untuk menyelesaikan jenjang strata 1 pada akhir tahun ini, November 2013. Saya tahu akan ada banyak terpaan badai mengguncang saya nantinya. Saya hanya tahu saya pasti bisa melewatinya, sekeras apapun itu. Saya niatkan kelulusan saya akan menjadi hadiah ulang tahun ibunda saya yang ke-51. Niat baik akan berakhir baik pula. Maka, semailah harapan sebaik-baiknya. Tuhan tidak akan kemana-mana. Ia selalu bersama orang baik dengan niat baik pula. 

Thursday, January 24, 2013

Njuk Aku Kudu Piye, Dab?

Aku pergi tahlil, kau bilang itu amalan jahil
Aku baca shalawat burdah, kau bilang itu bid’ah
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku bertawasul dengan baik, kau bilang aku musrik
Aku ikut majlis zikir, kau bilang aku kafir
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku sholat pakai lafadz niat, kau bilang aku sesat
Aku mengadakan maulid, kau bilang tak ada dalil yang valid
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku gemar berziarah, kau bilang aku alap-alap berkah
Aku mengadakan selametan, kau bilang aku pemuja setan
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku pergi yasinan, kau bilang itu tak membawa kebaikan
Aku ikuti tasawuf sufi, malah kau suruh aku menjauhi
Ya sudahlah… aku ikut kalian…
Kan ku pakai celana cingkrang, agar kau senang
Kan kupanjangkan jenggot, agar dikira berbobot
Kan ku hitamkan jidad, agar dikira ahli ijtihad
Aku kan sering menghujat, biar dikira hebat
Aku kan sering mencela, biar dikira mulia
Ya sudahlah… aku pasrah pada Tuhan yang ku sembah…

-AKU HARUS BAGAIMANA oleh GUS MUS-

Saya kerap kali gerah mendengar lagi dan lagi ocehan salah seorang teman di dunia maya tentang hal-hal yang saya yakini sepenuh hati dan saya kerjakan dengan senang hati tapi menurutnya sesat. Ngeri sekali mendengarnya. Saya dikiranya tidak menuhankan Tuhan. Duh! Lantas kalau saya tidak menuhankan Tuhan siapa lagi yang saya Tuhan-kan? Setan? 

Ketika saya memperingati maulid nabi, katanya ini tak ada tuntunannya.
Ketika saya baca yasin dan tahlil, katanya ini mengada-ada.
Ketika saya ziarah kubur, katanya aku dosa karena meminta pada benda.
Bahkan ketika hari raya kita tak sama, katanya puasaku percuma.
Duh.. padahal kita seagama.

Njuk aku kudu piye, Dab?


Jepara, 12 Rabi'ul Awwal 1434 H

Sunday, January 20, 2013

Ya Sudahlah...

Ketika mimpimu yang begitu indah tak pernah terwujud,
Ya sudahlah...

Barangkali ini kalimat yang tepat untuk saya, emm (calon) tim KKN saya tepatnya. Sejak beberapa bulan lalu kami sudah sering mengumpulkan otak untuk sebuah misi mulia. KKN. Singkirkan dulu tentang hal-hal yang kerap melekat dengan KKN seperti pertanyaan "mau KKN atau wisata?" atau yang lebih parah "mau KKN atau nyari jodoh?". Bagi saya KKN bukan sekedar bertamasya ria atau ajang mencari jodoh. Saya serius ingin mengamalkan tri darma perguruan tinggi. Saya ingin mengabdi walau hanya dengan 3 SKS ini. Namun, sepertinya LPPM Tuhan belum merestui misi mulia yang sudah tersusun lama dalam benak saya. Kemujan sepertinya tinggal kenangan. 

Saat kau berlari mengejar anganmu dan tak pernah sampai,
Ya sudahlah...

Saya yakin selalu ada jalan lain bagi mereka yang teguh memegang mimpinya. Saya yakin niat baik pasti akan berakhir baik pula. Meskipun saya tidak tahu apa jadinya KKN saya nantinya, di mana saya akan ditempatkan, dan dengan siapa saya menyukseskan 3 SKS ini. Tapi saya selalu percaya, ketika harapan masih berpendar dalam hati, ketika jiwa dan raga masih berusaha, dan lisan senantiasa berdoa, selama itu pula kenyataan akan di depan mata. 

Sampai sekarang saya masih berdoa agar LPPM Tuhan mengabulkan setiap pinta saya. Saya ingin mengabdi di Kemujan seperti mereka dan mereka. Dan terakhir, saya percaya Harya Banirfan adalah kormanit terbaik sejagat raya dan Devalana Permatasari Mushollini adalah kormasit terkeren sealam dunia. Saleum =D

Tuesday, January 15, 2013

Tumpahan Air

Kali ini bukan hanya tumpahan morfem saja, tumpahan air kawan. Saya menggunakan makna denotasi di sini. Hujan. Ya, hujan. Setelah beberapa hari lalu mendung Yogyakarta diculik badai narelle kini ia kembali lagi. Selalu ada sepermilidetik senyap yang menyergap ketika hujan datang. Saya terdiam pada sepermilidetik itu. 
Bagi saya hujan adalah tentang mengenang masa lalu. Begitu air tumpah dari langit, memori di masa lalu kerap kali berkunjung ke otak saya. Seperti sekarang. Salah satu memori yang muncul di kepala saya adalah masa-masa menjadi panitia. Dan saya akui, saya rindu menjadi panitia. Bodoh sekali bukan?
Sejak tahun pertama saya kuliah, saya belum pernah se-selo ini. Saya tak lagi mengurus ini-itu di kampus. Bahkan saya sudah lupa bagaimana membuat proposal, surat, timeline, rundown, dan segala tetek bengek acara kepanitiaan. Saya hanya diam di kamar memandangi hujan. Selo. Selo sekali hidup saya. Pernah saya mengutuk rutinitas super itu, ketika saya didera kesibukan bertubi-tubi. Tapi kini, saya menyesal mengutuknya. Saya rindu.
Ah, hujan memang selalu punya sihir untuk membangkitkan kenangan. 
*dalam keseloan yang tak terperi

Friday, December 7, 2012

Selaksa Rindu

Bahagia itu bernama rindu


Senyum itu bernama rindu


Tawa itu bernama rindu
Peluk itu bernama rindu



Dan doa yang mengangkasa raya ini adalah sedalam-dalamnya rindu



Thursday, December 6, 2012

Lelah

Saya tahu saya lelah, tapi saya tidak boleh kalah. Saya lelah dihampiri lara, dikuntiti kecewa, dan didustai rasa. Tapi di satu sisi saya bersyukur pada Tuhan Yang Maha Syakur. Lelah adalah pertanda saya masih dicintai, perlambang bahwa saya hidup. Berbulan-bulan saya tidak menumpahkan morfem ini. Ada yang mengganjal dan ada yang tertinggal. Saya ingin menuntaskannya. Saya ingin mengkhatamkannya dengan baik. Tumpaham morfem ini melewatkan kepingan memori dari otak saya, tapi sungguh saya masih menyimpan kepingan itu dalam otak dan relung hati saya. Kelelahan saya memang menumpuk, tapi kebahagiaan saya tak sekalipun lapuk.