Thursday, January 24, 2013

Njuk Aku Kudu Piye, Dab?

Aku pergi tahlil, kau bilang itu amalan jahil
Aku baca shalawat burdah, kau bilang itu bid’ah
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku bertawasul dengan baik, kau bilang aku musrik
Aku ikut majlis zikir, kau bilang aku kafir
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku sholat pakai lafadz niat, kau bilang aku sesat
Aku mengadakan maulid, kau bilang tak ada dalil yang valid
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku gemar berziarah, kau bilang aku alap-alap berkah
Aku mengadakan selametan, kau bilang aku pemuja setan
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku pergi yasinan, kau bilang itu tak membawa kebaikan
Aku ikuti tasawuf sufi, malah kau suruh aku menjauhi
Ya sudahlah… aku ikut kalian…
Kan ku pakai celana cingkrang, agar kau senang
Kan kupanjangkan jenggot, agar dikira berbobot
Kan ku hitamkan jidad, agar dikira ahli ijtihad
Aku kan sering menghujat, biar dikira hebat
Aku kan sering mencela, biar dikira mulia
Ya sudahlah… aku pasrah pada Tuhan yang ku sembah…

-AKU HARUS BAGAIMANA oleh GUS MUS-

Saya kerap kali gerah mendengar lagi dan lagi ocehan salah seorang teman di dunia maya tentang hal-hal yang saya yakini sepenuh hati dan saya kerjakan dengan senang hati tapi menurutnya sesat. Ngeri sekali mendengarnya. Saya dikiranya tidak menuhankan Tuhan. Duh! Lantas kalau saya tidak menuhankan Tuhan siapa lagi yang saya Tuhan-kan? Setan? 

Ketika saya memperingati maulid nabi, katanya ini tak ada tuntunannya.
Ketika saya baca yasin dan tahlil, katanya ini mengada-ada.
Ketika saya ziarah kubur, katanya aku dosa karena meminta pada benda.
Bahkan ketika hari raya kita tak sama, katanya puasaku percuma.
Duh.. padahal kita seagama.

Njuk aku kudu piye, Dab?


Jepara, 12 Rabi'ul Awwal 1434 H

No comments:

Post a Comment