Wednesday, January 30, 2013

Kejutan

Sejatinya hidup adalah kejutan di tiap harinya. Kamu pernah menghitung berapa kali kejutan yang kamu terima? Sungguh ke-selo-an saya yang demikian sangat pun tak mampu menghitungnya. Kamu pernah menebak kejutan apa yang bakal kamu terima? Saya pernah. Sayangnya tebakan saya sering meleset jauh. Saya termasuk orang yang jarang mendapat kejutan tapi saya gampang terkejut. Bingung? Saya juga bingung.

Bagi saya yang paling indah dalam setiap kejutan adalah terkejut itu sendiri. Ingat bagaimana jantungmu berdebar lebih cepat dari biasanya dan otakmu dipenuhi ribuan tanda tanya? Sensasi yang sangat luar biasa bukan? Atau biasa saja? Kalau bagi saya sih luar biasa.


Hidup adalah kejutan. Sesederhana itu. Saya menikmati kejutan-kejutan hidup yang ada. Misalnya kejutan nilai yang di luar ekspektasi ketika membuka portal akademik, kejutan mengetahui biaya sewa kost naik Rp 25.000,- per bulannya (dam* untuk kedua kejutan ini!), atau bahkan kejutan mendapati lelaki yang kamu taksir dua bulan lalu sekarang naksir kamu balik (yang terakhir ini fakta lho, dan tentunya yippi sekali XD).


Karena hidup adalah rangkaian misteri yang harus dijalani, maka kejutan adalah fakta menarik yang harus dinikmati. Jadi, apa kejutanmu hari ini?


Thursday, January 24, 2013

Njuk Aku Kudu Piye, Dab?

Aku pergi tahlil, kau bilang itu amalan jahil
Aku baca shalawat burdah, kau bilang itu bid’ah
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku bertawasul dengan baik, kau bilang aku musrik
Aku ikut majlis zikir, kau bilang aku kafir
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku sholat pakai lafadz niat, kau bilang aku sesat
Aku mengadakan maulid, kau bilang tak ada dalil yang valid
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku gemar berziarah, kau bilang aku alap-alap berkah
Aku mengadakan selametan, kau bilang aku pemuja setan
Lalu aku harus bagaimana…?
Aku pergi yasinan, kau bilang itu tak membawa kebaikan
Aku ikuti tasawuf sufi, malah kau suruh aku menjauhi
Ya sudahlah… aku ikut kalian…
Kan ku pakai celana cingkrang, agar kau senang
Kan kupanjangkan jenggot, agar dikira berbobot
Kan ku hitamkan jidad, agar dikira ahli ijtihad
Aku kan sering menghujat, biar dikira hebat
Aku kan sering mencela, biar dikira mulia
Ya sudahlah… aku pasrah pada Tuhan yang ku sembah…

-AKU HARUS BAGAIMANA oleh GUS MUS-

Saya kerap kali gerah mendengar lagi dan lagi ocehan salah seorang teman di dunia maya tentang hal-hal yang saya yakini sepenuh hati dan saya kerjakan dengan senang hati tapi menurutnya sesat. Ngeri sekali mendengarnya. Saya dikiranya tidak menuhankan Tuhan. Duh! Lantas kalau saya tidak menuhankan Tuhan siapa lagi yang saya Tuhan-kan? Setan? 

Ketika saya memperingati maulid nabi, katanya ini tak ada tuntunannya.
Ketika saya baca yasin dan tahlil, katanya ini mengada-ada.
Ketika saya ziarah kubur, katanya aku dosa karena meminta pada benda.
Bahkan ketika hari raya kita tak sama, katanya puasaku percuma.
Duh.. padahal kita seagama.

Njuk aku kudu piye, Dab?


Jepara, 12 Rabi'ul Awwal 1434 H

Sunday, January 20, 2013

Ya Sudahlah...

Ketika mimpimu yang begitu indah tak pernah terwujud,
Ya sudahlah...

Barangkali ini kalimat yang tepat untuk saya, emm (calon) tim KKN saya tepatnya. Sejak beberapa bulan lalu kami sudah sering mengumpulkan otak untuk sebuah misi mulia. KKN. Singkirkan dulu tentang hal-hal yang kerap melekat dengan KKN seperti pertanyaan "mau KKN atau wisata?" atau yang lebih parah "mau KKN atau nyari jodoh?". Bagi saya KKN bukan sekedar bertamasya ria atau ajang mencari jodoh. Saya serius ingin mengamalkan tri darma perguruan tinggi. Saya ingin mengabdi walau hanya dengan 3 SKS ini. Namun, sepertinya LPPM Tuhan belum merestui misi mulia yang sudah tersusun lama dalam benak saya. Kemujan sepertinya tinggal kenangan. 

Saat kau berlari mengejar anganmu dan tak pernah sampai,
Ya sudahlah...

Saya yakin selalu ada jalan lain bagi mereka yang teguh memegang mimpinya. Saya yakin niat baik pasti akan berakhir baik pula. Meskipun saya tidak tahu apa jadinya KKN saya nantinya, di mana saya akan ditempatkan, dan dengan siapa saya menyukseskan 3 SKS ini. Tapi saya selalu percaya, ketika harapan masih berpendar dalam hati, ketika jiwa dan raga masih berusaha, dan lisan senantiasa berdoa, selama itu pula kenyataan akan di depan mata. 

Sampai sekarang saya masih berdoa agar LPPM Tuhan mengabulkan setiap pinta saya. Saya ingin mengabdi di Kemujan seperti mereka dan mereka. Dan terakhir, saya percaya Harya Banirfan adalah kormanit terbaik sejagat raya dan Devalana Permatasari Mushollini adalah kormasit terkeren sealam dunia. Saleum =D

Tuesday, January 15, 2013

Tumpahan Air

Kali ini bukan hanya tumpahan morfem saja, tumpahan air kawan. Saya menggunakan makna denotasi di sini. Hujan. Ya, hujan. Setelah beberapa hari lalu mendung Yogyakarta diculik badai narelle kini ia kembali lagi. Selalu ada sepermilidetik senyap yang menyergap ketika hujan datang. Saya terdiam pada sepermilidetik itu. 
Bagi saya hujan adalah tentang mengenang masa lalu. Begitu air tumpah dari langit, memori di masa lalu kerap kali berkunjung ke otak saya. Seperti sekarang. Salah satu memori yang muncul di kepala saya adalah masa-masa menjadi panitia. Dan saya akui, saya rindu menjadi panitia. Bodoh sekali bukan?
Sejak tahun pertama saya kuliah, saya belum pernah se-selo ini. Saya tak lagi mengurus ini-itu di kampus. Bahkan saya sudah lupa bagaimana membuat proposal, surat, timeline, rundown, dan segala tetek bengek acara kepanitiaan. Saya hanya diam di kamar memandangi hujan. Selo. Selo sekali hidup saya. Pernah saya mengutuk rutinitas super itu, ketika saya didera kesibukan bertubi-tubi. Tapi kini, saya menyesal mengutuknya. Saya rindu.
Ah, hujan memang selalu punya sihir untuk membangkitkan kenangan. 
*dalam keseloan yang tak terperi